Meningkatkan kecerdasan finansial masyarakat, sebuah keharusan ?

Maret 2, 2013 at 1:38 am Tinggalkan komentar

Berita terkini terkait penipuan investasi bodong yang mengorbankan ribuan warga masyarakat terus diwartakan baik melalui media cetak maupun TV, namun tak lama kemudian hilang dari peredaran karena tergeser isu lainnya yang lebih menarik seperti kasus politik dan kecelakaan bus yang hanya dalam hitungan minggu sudah merenggut nyawa  40 orang.

Kerugian yang diderita akibat investasi bodong juga tidak tanggung tanggung seperti Koperasi Langit Biru yang nilainya  mencapai 6 trilyun rupiah, nominal yang nilainya hampir sama dengan kasus Bank Century, namun sayangnya tidak pernah menjadi keprihatinan wakil rakyat yang ada di Senayan dan seharusnya pihak kepolisian harus bertindak cepat dan bahkan sebaiknya melakukan tindakan preventip terhadap kejahatan ekonomi yang tak kalah sadisnya dengan kasus korupsi yang dilakukan oleh para koruptor yang berasal dari kalangan partai politik besar yang mengklaim ingin mensejahterakan rakyat yang diwakilinya.

Banyaknya kasus penipuan dengan model arisan, money game dan investasi bodong yang merugikan banyak sekali warga seharusnya  tidak perlu terjadi berulangkali seandainya masyarakat melek finansial dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang perencanaan keuangan yang didalamnya juga termasuk bagaimana mengelola asset/kekayaannya dengan aman namun tetap bertumbuh salah satu cara melalui investasi yang aman.

Terbatasnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangannya tidak terlepas dari terbatasnya akses informasi menyangkut pengelolaan keuangan untuk kalangan masyarakat bawah, karena sebenarnya untuk warga yang mampu mengases informasi dari internet sudah banyak tersedia informasi terkait hal tersebut dan banyak milis keuangan yang membahas berbagai strategi dalam mengelola asetnya dan bagaimana merencanakan keuangan keluarga secara baik. Disamping itu banyak milis yang dapat meningkatkan pengetahuan kita mengenai investasi yang aman melalui bermain saham ,reksadana, investasi berupa emas,  pentingnya memiliki asuransi,  bagaimana memulai sebuah usaha yang prospek kedepannya cerah, bagaimana memiliki dana darurat, dan bagaimana untuk tidak terjebak dalam penggunaan kartu kredit dll.

Selain meningkatkan kecerdasan finansial dikalangan masyarakat bawah yang cenderung hidup boros meski penghasilannya relatip kecil sehingga wajar jika terjebak ijon dan rentenir, yang perlu dilakukan oleh DPR adalah bagaimana melindungi warga negara dari praktek investasi bodong maupun money game dan arisan dengan menyiapkan UU yang mampu mencegah praktek kejahatan ekonomi yang merugikan banyak warga yang tidak paham dan akhirnya tertipu dalam jumlah sampai ratusan juta rupiah. Ironis memang, ketika mereka yang di DPR digaji dari uang rakyat, namun ternyata mereka tidak bereaksi cepat ketika warga yang diwakilinya mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat kejahatan ekonomi yang memanfaatkan ketidaktahuan rakyat akan pengelolaan asset yang aman.

Selain itu pihak kepolisian perlu cepat ,mengendus dan secara aktip mencegah korban yang lebih banyak lagi dengan jalan menangkap para penjahat ekonomi sebelum korban yang lain berjatuhan seperti yang dilansir Harian Kompas 2 Maret 2013 dalam salah satu artikelnya  sebagai berikut “Kasus investasi bodong seperti tak ada habisnya. Hari ini terungkap, besok ada lagi kasus lain yang terulang dan investor kembali terjebak. Berdasarkan catatan Kontan, total dana nasabah yang tersangkut di berbagai investasi bodong ataupun investasi yang masuk kategori mencurigakan minimal mencapai Rp 45 triliun. “ (kompas.com).

Bisa dibayangkan betapa banyak sebenarnya kerugian secara ekonomi yang menembus angka 45 trilyun rupiah dan salah satu kasus yang menggegerkan namun kemudian dilupakan seperti dalam kasus Koperasi Langit Biru yang terjadi justru di dekat ibukota Negara yakni Jakarta dan korbannya mencapai 115.000 orang dengan kerugian Rp 6 trilyun, jumlah yang hanya beda sedikit dengan  Kasus Bank Century.

Perlu ada pendidikan di sekolah untuk memasukkan materi pelajaran terkait bagaimana meningkatkan jiwa bisnis dan bagaimana mengelola keuangan secara baik, sehingga sejak dini anak anak telah dibekali dengan pemahaman yang baik terkait investasi sehingga ketika beranjak dewasa mereka tidak gampang tergiur investasi bodong yang memberikan return atau bunga yang tinggi dan tidak masuk akal, serta dapat terhindar dari money game dan arisan berantai yang jelas jelas merupakan penipuan terselubung.

Saatnya kita belajar dari negeri Sakura Jepang dimana rakyatnya terbiasa hidup hemat dan mengelola asetnya dengan baik melalui berbagai instrument keuangan yang ada sehingga pemerintah Jepang memiliki banyak dana untuk terus membangun inovasi teknologi yang memakmurkan  negerinya dan kelebihannya dapat dipinjamkan ke Negara lain yang membutuhkan sehingga wajar jika tingkat kehidupan mereka semakin baik karena pola hidup hemat dan pandai/cerdas dalam mengelola asset negerinya, berbeda dengan kondisi rakyat di Indonesia, negeri gemah ripah loh jinawi yang meskipun diberkahi dengan kekayaan alam yang melimpah namun hidupnya tetap saja susah karena pemerintahan dan pihak swasta suka sekali berhutang untuk hal yang tidak produktip dan kemudian masih  dikorupsi pula sehingga lengkaplah sudah penderitaan rakyat yang kebetulan sebagian besar belum melek finansial. Saatnya kebiasaan hidup hemat dan bergotong royong digalakkan untuk menjauhi hidup hedonis seperti kebiasaan pesta pora yang memabukkan, belanja berlebihan, pamer kemewahan yang tidak berguna dan juga perilaku korup yang secara pelan namun pasti menghancurkan negeri ini. Bayangkan salah seorang tersangka korupsi di KPK ternyata memiliki 11 rumah dan 3 istri yang seharusnya menerapkan semboyan dalam tugasnya ; “Melindungi dan mengayomi”.

Mari kita tingkatkan kecerdasan finansial sehingga rakyat menjadi melek finansial dan mampu mengelola asset/kekayaannya dengan aman dan terus bertumbuh sehingga Negara kita menjadi kuat perekonomiannya, tersedia cukup dana di dalam negeri karena rakyatnya menerapkan pola hidup hemat dan akhirnya negeri kita dapat keluar dari perangkap hutang luar negeri yang melemahkan ketahanan bangsa.

Entry filed under: Ekonomi Rakyat.

Mengapa pemimpin negeri ini suka sekali bercanda dengan bencana ? Memberdayakan masyarakat tanpa memperdaya.

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kategori

Maret 2013
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Tamu Adikarsa

  • 65.635 pengunjung

Klik tertinggi

  • Tidak ada